Halaman
105
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
• merumuskan konsep dasar Sistem Informasi Geografi (SIG)
• mengidentifikasi komponen-komponen Sistem Informasi Geografi
• melakukan tahapan kerja Sistem Informasi Geografi
• mengaplikasikan Sistem Informasi Geografi dalam menentukan suatu
lokasi usaha
• mengidentifikasi beberapa manfaat Sistem Informasi Geografi dalam
kajian geografi
SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS
105
4
(Sumber: Edi Prahasta, 2005: 357)
106
KONSEP DASAR SIG
KOMPONEN SIG
DATA
SISTEM
KOMPUTER
MANUSIA
TAHAPAN KERJA SIG
PERSIAPAN
DIGITASI PETA
EDITING
KONVERSI
ANOTASI
LABELING
ANALISIS
BUFFERING
LAPORAN
INFORMASI LEWAT
JARINGAN
MANFAAT SIG DALAM
KAJIAN GEOGRAFI
SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
PETA KONSEP
107
Perkembangan teknologi yang semakin cepat serta diiringi oleh kebutuhan
informasi yang terkait dengan lokasi di permukaan bumi, telah mengembangkan
berbagai inovasi dalam bidang pemetaan yang semakin canggih. Teknologi
komputer dalam bidang pemetaan ini lebih dikenal dengan istilah
Sistem
Informasi Geografis
atau disingkat SIG. Inovasi ini tentunya telah menghasilkan
peta sebagai salah satu alat geografi dengan tampilan yang lebih menarik,
akurat, dan cepat dalam proses pembuatannya. Hal ini semata-mata, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan terhadap informasi geografis yang semakin
meningkat jumlahnya.
Pada bab empat ini, Anda akan mempelajari tentang SIG sebagai suatu
sistem yang terdiri atas komponen-komponennya serta berbagai tahapan kegiatan
yang dilakukan dan aplikasinya. Dengan mempelajarinya, diharapkan kamu
mengenal dan memahami hakikat serta proses kegiatan SIG dalam memenuhi
kebutuhan informasi permukaan bumi.
Gambar 4.1
Contoh tampilan peta hasil SIG tentang jalur yang akan dilalui badai
(Sumber: Edi Prahasta, 2005: 357)
Kamu perhatikan contoh peta hasil SIG pada gambar 4.1! Peta tersebut
memberikan informasi tentang beberapa wilayah yang akan dilalui badai. Dari
gambar tersebut, kita dapat melihat bahwa peta hasil SIG tidak hanya
menampilkan informasi lokasi, melainkan juga tentang berbagai gejala dan
fenomena geografis yang terjadi di suatu wilayah. Selain itu, peta akan mudah
diubah dan diakses cepat sesuai dengan data yang ada. Coba sekarang kamu
108
berikan tanggapannya tentang kelebihan apa lagi yang bisa diberikan dari
peta hasil SIG tersebut!?
A. KONSEP DASAR SIG
Sistem Informasi Geografis sebenarnya berawal dari sistem perpetaan.
Berdasarkan sejarah awal penggunaannya, diawali pada saat perang revolusi
Amerika (
American Revolutionary W
ar
) telah dilakukan penggambaran berbagai
tema peta dalam suatu kerangka peta dasar dengan ukuran skala yang sama.
Atlas yang menggambarkan penduduk, geologi dan topografi dalam laporan
kedua yang dibuat
Irish Railway Commisioner
pada tahun 1838, dianggap
merupakan Sistem Informasi Geografis pertama. Atlas yang terdiri atas peta
penduduk, topografi dan geologi secara terpisah dibuat dalam skala yang
sama, sehingga jika ditumpangsusunkan akan dapat ditentukan jalur terbaik
bagi pembangunan jalan kereta api.
Namun, sistem perpetaan tersebut masih bersifat statis karena tidak bisa
dilakukan pembaruan data dan perubahan format atau editing. Perkembagan
teknologi komputer memungkinkan data tersebut dapat diubah ke dalam bentuk
digital, sehingga data dapat diedit dan dimutakhirkan serta ditumpangsusunkan
sesuai dengan kebutuhan. Data dalam bentuk digital tentu lebih dinamis. Karena
itu, perkembangan SIG tidak lepas dari kemampuan untuk mengubah sistem
perpetaan dari format statis ke format dinamis.
Sistem Informasi Geografis dalam bahasa Inggris lebih dikenal
Geographic
Information System
(GIS), merupakan suatu sistem informasi yang mampu
mengelola atau mengolah informasi yang terkait atau memiliki rujukan ruang
atau tempat. Apabila kita mengartikan satu per satu atau gabungan katanya,
maka Sistem Informasi Geografis dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Sistem
adalah kumpulan dari sejumlah komponen yang saling terkait
dan memiliki fungsi satu sama lain.
2.
Informasi
adalah data yang dapat memberikan keterangan tentang sesuatu.
3.
Geografis
adalah segala sesuatu tentang gejala atau fenomena di permukaan
bumi yang bersifat keruangan.
4.
Sistem Informasi
adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan data, manipulasi, pengelolaan, dan analisis serta menjabarkannya
sehingga menjadi keterangan.
Sistem informasi geografis, overlay, konversi
Kata Kunci :
109
5.
Informasi Geografis
adalah keterangan mengenai ruang atau tempat-
tempat, serta gejala-gejala dan fenomena yang terjadi dalam ruang tersebut
di permukaan bumi.
Pengertian-pengertian tersebut dapat memberikan gambaran awal padamu
untuk mulai memahami tentang konsep SIG. Agar kamu lebih memahaminya,
coba perhatikan beberapa pengertian SIG menurut para ahli di bidangnya,
sebagai berikut.
Menurut
ESRI (Environment System Research Institute/
1990), secara
sederhana SIG diartikan sebagai suatu sistem komputer yang mampu menyimpan
dan menggunakan data yang menggambarkan lokasi di permukaan bumi. Definisi
tersebut dengan tegas menyebutkan sistem komputer sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari SIG, sehingga jika berbicara SIG kita tidak lepas dari
komputer, baik hardware maupun softwarenya. Dalam definisi tersebut. SIG
tidak hanya sebagai sistem tetapi juga sebagai teknologi.
Menurut
Demers
(1997) SIG adalah sistem komputer yang digunakan
untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi
yang berhubungan dengan permukaan bumi.
Menurut
Chrisman
(1997) SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat
keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan
untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-
informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Menurut
Guo Bo
(2000) SIG adalah teknologi informasi yang dapat
menganalisis, menyimpan, dan menampilkan, baik data spasial maupun nonspasial.
Apakah kamu dapat menyimpulkan pengertian SIG berdasarkan pandangan
para ahli tersebut? Coba buat kesimpulannya!
SIG dapat diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum
lainnya. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi
lainnya. Bagi para penggunanya, SIG tidak hanya mampu menampilkan informasi
tentang suatu lokasi, tepai lebih dari itu dapat digunakan untuk menjelaskan
kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.
110
Gambar 4.2
Komputer sebagai alat untuk memasukkan, mengolah,
dan menyajikan data, digambarkan di sini sebagai konfigurasi sistem
(Sumber: Tutorial SIG, 1993, halaman 1)
B. KOMPONEN SIG
Sebagai suatu sistem, SIG tentunya dibentuk oleh sejumlah komponen
yang saling terkait di dalamnya. Komponen SIG terdiri atas
pelaksana, perangkat
keras, perangkat lunak, pr
osedur,
dan
data.
Secara global kelima komponen
tersebut dapat disederhanakan menjadi tiga komponen utama yang lebih kompak
yaitu:
data, sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak),
dan
manusia (pelaksana)
. Kelima komponen tersebut dapat kamu pahami
dalam ilustrasi gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3
Konsep SIG dengan kelima komponen yang ada
(Sumber: Tutorial SIG, 1993, halaman 2)
digitizer
terminal
komputer
tape drive
data storage
memori
plotter
pelaksana
perangkat
lunak
perangkat
keras
prosedur
data
SIG
111
1. Data
Data dan informasi geografis (data spasial) adalah data dan informasi
mengenai objek-objek geografis yang dapat diidentifikasi dan mempunyai
acuan lokasi berdasarkan titik koordinat-koordinatnya. Data dan informasi
tersebut dapat dimasukkan secara langsung dengan cara mengimpor atau
mengambil dari perangkat lunak SIG
, melalui digitasi peta, dan memasukkan
data atribut berupa tabel-tabel. Data dan informasi spasial terdiri atas:
a.
Data grafis
, yaitu data dalam bentuk gambar atau peta dalam komputer.
Data tersebut, apabila dilihat dari strukturnya dapat berupa data vektor
maupun data raster.
Data vektor
adalah data dalam bentuk titik, garis,
dan poligon pada peta yang terikat oleh koordinat (x,y). Pemasukan
datanya dapat dilakukan dengan menggunakan digitiser, keyboard, dan
mouse.
Data raster
adalah data dalam bentuk baris dan kolom (grid
atau sel). Gambar atau peta yang terbentuk terdiri atas sel-sel. Ukuran
terkecil dari sel-sel tersebut dikenal dengan istilah
pixel
(
picture element
).
Misalnya, citra satelit merupakan data yang dimasukkan pada komputer
dalam bentuk data raster.
Gambar 4.4 Contoh data vektor
Gambar 4.5 Contoh data raster
(Sumber: Koleksi penulis, 2006)
b.
Data atribut
atau disebut juga data tabular adalah data yang dinyatakan
dalam bentuk teks atau angka. Misalnya, nama jalan, nama sungai, nama
gunung, nomor rumah, panjang dan lebar sungai, dan lain-lain.
Hubungan antara berbagai data spasial dalam SIG dapat dilihat pada
gambar berikut.
garis
poligon
titik
112
Gambar 4.6 Konsep data spasial
(Sumber: Koleksi penulis, 2006)
2. Sistem komputer
Seperangkat komputer yang diperlukan untuk SIG garis besarnya terdiri
atas perangkat keras (
har
dware
) dan perangkat lunak (
software
).
a. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya)
terdiri atas:
1) CPU (Central Processor Unit)
Perangkat ini merupakan bagian dari sistem komputer yang bertindak
sebagai tempat untuk pemrosesan. Pada umumnya CPU dapat
direpresentasikan oleh suatu chip microprocessor. CPU yang dibutuhkan
sangat bervariasi dari yang sederhana sampai yang canggih. Untuk perangkat
lunak SIG yang cukup kecil dapat dijalankan minimal pada PC AT 286.
113
Tetapi untuk SIG yang besar volume datanya dengan menggunakan fasilitas
jaringan komputer (network), dan berbasiskan web, maka diperlukan
workstation dengan CPU server yang memiliki processor berkemampuan
tinggi seperti keluarga intel pentium II, III, atau IV, bahkan kalau perlu
processor ganda.
2) RAM
Perangkat ini digunakan oleh CPU untuk menyimpan data sementara.
Kebutuhan mengenai RAM juga sangat bervariasi. Untuk perangkat lunak
SIG yang kecil hanya diperlukan RAM 4 Mb sampai 8 Mb. Untuk SIG
yang besar menggunakan jaringan lokal (intranet) dan internet (web),
maka diperlukan RAM yang besar dengan sistem operasi pendukungnya
minimal Window NT 4.0. RAM yang direkomendasikan 128 Mb.
3) Storage
Perangkat ini merupakan tempat penyimpanan data secara permanen
atau semi permanen. Dibandingkan dengan RAM, akses pada storage
ini agak lambat. Yang dimaksud dengan storage di antaranya harddisk,
disket, CD-ROM, pita magnetis, dan USB Mobile Disk. Kebutuhan
storage sangat bervariasi, untuk SIG yang kecil hanya memerlukan storage
di bawah 5 Mb. Sementara untuk SIG yang besar memerlukan storage
dengan kapasitas 1 sampai 60 Gb.
4) Input device
Perangkat ini merupakan peralatan yang digunakan untuk memasukkan
data ke dalam program SIG. Yang termasuk perangkat ini ialah keyboard,
mouse, digitizer, scanner, dan kamera digital.
5) Output device
Perangkat ini merupakan peralatan yang digunakan untuk menampilkan
data dan informasi SIG. Yang termasuk perangkat ini ialah layar monitor,
printer, dan plotter.
6) Peralatan lainnya
Perangkat ini merupakan bagian dari SIG yang belum disebutkan tetapi
diperlukan terutama untuk SIG yang besar, seperti: kabel jaringan, modem,
ISP, router, ethernet card, clients, dan server.
Bila kamu ingin gambaran yang lebih jelas, perhatikan skema
berikut.
114
Skema 4.1
Data dasar geografi melalui unit masukan
(digitizer, scanner, CD-ROM) dimasukkan ke komputer.
b. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk
memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan skema di bawah ini.
Skema 4.2
Skema perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak dalam SIG terdiri atas:
1)
Sistem operasi
, terdiri atas program-program yang berfungsi mengatur
semua sumber daya dan tata kerja komputer. Sistem operasi juga
menyediakan fasilitas-fasilitas dasar yang dapat digunakan program aplikasi
untuk menggunakan perangkat keras yang terpasang dalam komputer,
Digitizer
Scanner
CD-Rom
Printer
Plotter
CPU
VDU
Disk Drive
Tape Drive
Unit Keluaran (Output)
Unit Masukan (Input)
Unit Penyimpanan
Input Data
(Masukan Data)
Data Base
Geografi
Input (Masukan)
Tambahan
Penayangan dari
Pelaporan
Transformasi
(Perubahan)
115
pengendalian komunikasi, pengolahan perintah-perintah, manajemen data
dan file, dan lain-lain. Contoh sistem operasi ialah Microsoft Windows,
LINUX, UNIX, Macintosh.
2)
Software aplikasi
yang digunakan dalam SIG seperti ARC/Info, ArcView,
MapInfo, Idrisi, Erdas, Autocard for GIS, ErMapper, Ilwis, dan lain-
lain.
3)
Sistem utilitas
dan program pendukung seperti bahasa pemrograman.
3. Manusia (pelaksana)
Manusia dalam hal ini merupakan
brainwar
e,
yaitu kemampuan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun manusia
merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat
dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir.
Selain itu, diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan
pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya
koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang
diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat.
Peranan manusia dalam SIG juga ada yang mengkategorikan sebagai
pengguna (
user
). Fungsi pengguna ialah untuk memilih informasi yang diperlukan,
membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien,
menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan
merencanakan aplikasi.
C. TAHAPAN KERJA SIG
Mengolah data SIG menjadi sebuah informasi spasial dalam bentuk peta,
diperlukan peralatan dan keterampilan yang memadai. Untuk menyusun dan
mengolah data tersebut diperlukan tahapan kerja sebagai berikut.
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, yang akan dilakukan untuk mengoperasikan sistem
informasi geografis ialah sebagai berikut.
a. Mengkaji kebutuhan
Mengkaji kebutuhan merupakan dasar dari keberhasilan penggunaan SIG.
Aspek yang dikaji mencakup pengidentifikasian kegiatan di dalam organisasi
yang berkenaan dengan peta atau informasi geografis atau mengkaji bentuk
atau model informasi yang dibutuhkan oleh pengguna (user).
Paling sedikit ada tujuh jenis kebutuhan yang diperhitungkan: (1) fungsi-
fungsi pemrosesan, (2) data atau isi yang diperlukan, (3) standar dan karakteristik
116
data, (4) aplikasi sistem berikut produknya, (5) fungsi-fungsi perangkat lunak,
(6) perangkat keras berikut kapasitasnya, dan (7) fasilitas komunikasi yang
digunakan misalnya card dan kabel jaringan, modem, hub, dan yang lainnya.
b. Membuat rancangan peta
Membuat rancangan peta merupakan rencana kegiatan yang akan dilakukan
atau dibuat. Hal ini berkaitan dengan peta tematik yang dibutuhkan dan rencana
analisis (tumpangsusun) antara peta-peta tematik yang akan dibuat.
Misalnya, akan membuat peta
Tingkat Bahaya Erosi (TBE) di suatu wilayah.
Peta dasar yang harus tersedia dan konsep analisis yang digunakan ialah
sebagai berikut.
1)
Peta dasar yang disiapkan ialah peta topografi, peta curah hujan, peta jenis
tanah, peta penggunaan lahan, peta jenis batuan, peta lereng dan ketinggian.
2)
Memilih model analisis erosi yang digunakan.
Berdasarkan genesis:
a)
erosi geologi.
b)
erosi dipercepat.
Berdasarkan bentuk:
a)
erosi permukaan, terdiri atas erosi percik,
erosi lembar, dan erosi alur.
b)
erosi parit.
c)
erosi tebing/jurang.
Berdasarkan pergerakan:
a)
erosi horizontal.
b)
erosi vertikal.
Berdasarkan tenaganya:
a)
erosi oleh air, terdiri atas: erosi oleh air
hujan dan erosi oleh air mengalir.
b)
erosi oleh angin.
Analisis TBE yang banyak digunakan ialah persamaan untuk menduga
erosi permukaan. Jenis erosi ini banyak terjadi di lahan pertanian, dengan
menggunakan persamaan model matematis PUKT (Persamaan Umum Kehilangan
Tanah) atau USLE
(Universal Soil Loss Equation)
sebagai berikut.
A = R.K.L.S.C.P
Keterangan:
A
=
Jumlah material batuan yang tererosi erosi dalam ton/ha/tahun
R
=
faktor erosivitas hujan
K
=
faktor erodibilitas tanah
L
=
faktor panjang lereng
S
=
faktor kemiringan lereng
C
=
faktor vegetasi/tanaman
P
=
faktor konservasi tanah
117
Peta dasar yang diperlukan harus disiapkan, hal ini dilakukan agar gambar
atau peta yang kurang jelas dapat diperbaiki, skala dan tahun peta harus
cocok atau disesuaikan. Peta-peta tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber
atau instansi terkait. Apabila ada salah satu komponen yang tidak ada atau
belum dibuat petanya, maka kita harus membuat peta tersebut. Pembuatan
peta tersebut untuk melengkapi dan memudahkan dalam menumpangsusunkan
peta-peta yang diperlukan.
c.
Merancang basis data
Merancang basis data adalah menyiapkan rencana pengorganisasian data
yang akan dimasukkan dalam sistem. pengorganisasiannya berdasarkan pada
kebutuhan dan sumber data yang sudah disediakan. Rancangan basis data
dapat digambarkan pada bagan seperti berikut ini.
Skema 4.3 Penyusunan basis data
d. Menentukan prosedur kerja
Menentukan prosedur kerja dalam memasukkan data ke dalam sistem
komputer perlu dilakukan agar tim penyusun SIG dapat bekerja lebih cepat
Mengidentifikasi data
yang dibutuhkan
Model data yang
disusun
Membuat peta
data
Mengevaluasi dan
revisi peta data
Pengarsipan data
SIG
Data
yang tersedia
Analisis dan evaluasi
data yang tersedia
Konversi data tabular
dan peta
Editing
data
Back up
basis data
Membuat rancangan
basis data
Basis data
SIG
Updating basis data
SIG secaa kontinue
Memadukan data yang
disusun dengan data
yang tersedia
118
dan efektif, misalnya semua simbol garis dan area digitasi terlebih dahulu,
kemudian simbol titik, dan seterusnya.
2. Tahap digitasi peta
Digitasi peta merupakan pekerjaan memindahkan peta dalam bentuk
lembaran peta (
har
dcopy
) ke dalam komputer. Pada tahap ini, peta yang
masih dalam bentuk lembaran kertas kemudian diubah ke dalam bentuk format
digital, yaitu format yang dapat dibaca dan diolah oleh komputer. Alat untuk
merekam atau memindahkan data tersebut dinamakan
digitizer
. Selain itu,
proses ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan
scanner
.
3. Tahap editing
Hasil digitasi biasanya belum sempurna, karena masih dapat dijumpai
kesalahan atau tidak akurat. Kesalahan tersebut umumnya terjadi akibat
ketidaktelitian manusia dalam proses digitasi peta atau karena faktor kemampuan
alat yang terbatas. Sehingga pada tahap ini yang dilakukan ialah mengoreksi
dan memperbaiki data atau simbol yang salah atau tidak tepat. Kesalahan-
kesalahan yang umumnya terjadi, dalam bentuk
overshoot
(garis lebih),
undershoot
(garis tidak nyambung), garis ganda, kesalahan dalam pelabelan,
dan lain-lain.
Gambar 4.7
Kesalahan-kesalahan hasil digitasi
(Sumber: Koleksi penulis, 2006)
4. Tahap konversi
Tahap konversi adalah tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah
koordinat meja digitizer ke dalam koordinat lintang dan meridian bumi yang
sesungguhnya. Penggunaan koordinat meja digitizer adalah koordinat yang
diperlukan agar pembuatan peta dilakukan secara sistematis (tidak acak)
119
dan bersifat sementara. Koordinat tersebut kemudian diubah dan umumnya
menggunakan koordinat UTM
(Universal Transverse Mercator)
. Keuntungan
menggunakan koordinat UTM adalah dapat menentukan luas dari kenampakan
yang ada pada peta, dan satuan yang digunakan ialah meter. Selain sistem
koordinat UTM, ada juga sistem koordinat derajat. Koordinat UTM dan
koordinat derajat dapat ditemukan kedua-duanya pada peta topografi atau
peta rupa bumi.
5. Tahap anotasi
Tahap anotasi adalah tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan
terhadap berbagai objek yang ada pada peta, misalnya nama sungai, nama
kota, nama gunung, nama daerah, atau nama wilayah.
6. Tahap labelling
Setiap objek yang nampak dan ada pada peta harus diberi label dan
fungsinya sebagai identitas dari objek tersebut. Identitas ini berguna untuk
membuat hubungan antara data grafis dan data nongrafis. Label atau identitas
tersebut biasanya dituangkan dalam legenda atau keterangan peta.
7. Tahap analisis
Setelah peta yang dibutuhkan selesai dikerjakan, maka tahap selanjutnya
adalah tahap analisis dan pengolahan lebih lanjut.
Tahap analisis yaitu tahap
pengukuran panjang, kerapatan, luas objek pada peta dan sampai pada
penggabungan beberapa peta dengan cara tumpang susun
(overlay)
.
Penggabungan tersebut akan menghasilkan peta baru yang lebih informatif.
Pada SIG konvensional analisis datanya berupa pengukuran dengan menggunakan
alat sederhana, seperti penggaris untuk mengukur panjang dan planimeter
untuk mengukur luas. Pada SIG yang menggunakan komputer analisis datanya
terutama untuk menghitung luas wilayah dapat dilakukan dengan mudah.
Analisis peta hasil tumpang susun yang dilakukan secara konvensional
dilakukan dengan menggunakan kertas transparan sehingga beberapa peta
dapat ditumpangsusunkan menjadi peta yang bertampalan. Beberapa peta
dapat ditumpangsusunkan apabila skala petanya sama.
8. Tahap buffering
Buffering adalah jenis analisis yang akan menghasilkan
buffer
atau penyangga
yang bisa berbentuk lingkaran atau poligon yang melingkupi suatu objek sebagai
pusatnya, sehingga dapat diketahui luas objek dan jarak dari objek lainnya.
120
Misalnya, untuk membuka usaha wartel, maka perlu dianalisis jumlah saingan
yang ada pada radius tertentu dari suatu lokasi.
9. Tahap pelaporan atau keluaran data
Tahap pelaporan atau keluaran data dapat dilakukan dalam bentuk
menampilkan pada layar monitor atau dicetak melalui
printer
atau
plotter
.
Dalam laporan, semua informasi hasil
overlay
harus ditampilkan secara menarik
dengan pewarnaan yang sederhana tetapi sesuai dengan standar kartografis
sehingga menampilkan bentuk/warna yang indah dan dengan divariasikan tabel/
grafik/video pada setiap tempat yang diinginkan dan perlu penambahan informasi.
10. Informasi lewat jaringan
Jika perlu, pada tahap berikutnya adalah mengaitkan basis data dengan
jaringan
(network)
melalui internet agar dapat diakses oleh orang lain. Namun,
perlu diingat bahwa tidak semua informasi dapat diakses dengan mudah,
Hal ini ada kaitannya dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam membuat
SIG
, sehingga informasi tersebut kadang-kadang harus dibeli atau dengan
kompensasi lainnya.
Agar tampilan peta SIG yang Anda buat berdasarkan tahapan di atas
lebih menarik dan informatif, maka perlu ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi.
Contohnya, untuk menganalisis daerah rawan longsor, maka tampilan peta
tiga dimensi sangat dibutuhkan agar dapat dilihat bentuk morfologi suatu wilayah
lebih jelas.
Gambar 4.8
Tumpangsusun peta sebagai salah satu cara Analisis dalam SIG
(Sumber: Koleksi penulis, 2006)
overlay
peta sungai
peta jalan desa
peta penggunaanlahan
peta topografi
peta gabunganhasil
overlay berbentuk tiga
dimensi
121
Memang, apabila kita kaji dari beberapa pengertian sebelumnya tentang
SIG selalu identik dengan penggunaan komputer. Bagi kamu yang tidak memiliki
fasilitas tersebut di sekolahnya, tidak perlu khawatir. Karena yang terpenting
dari SIG adalah cara kerjanya yang meliputi pemasukan data, pengambilan
dan penyimpanan data, analisis dan manipulasi data, dan pelaporan. SIG
berkepentingan dengan data ruang-waktu dan sering tapi tidak selalu perlu,
menggunakan komputer. Penggunaan komputer hanya untuk mempercepat
analisis dan menyimpan data dalam jumlah banyak. Secara sederhana dapat
kamu lakukan melalui pengoperasian SIG secara konvensional. Karena pada
dasarnya, SIG berawal dari pemetaan secara konvensional.
SIG yang dibuat secara konvensional berpegang pada teknik kartografis
atau teknik pemetaan pada umumnya. Penyajian data spasial dilakukan dengan
menggambar peta pada selembar kertas atau bidang datar dengan menggunakan
peralatan kartografis, seperti rapido,
lettering set
, pensil, kertas kalkir, dan
alat gambar lainnya. Lebih sederhana lagi apabila Anda menggunakan plastik
transparan sebagai bidang datarnya dan spidol berwarna.
Berikut, langkah-langkah kegiatan SIG secara konvensional yang dapat
kamu lakukan.
1. Langkah persiapan
Pertama yang harus kamu lakukan ialah menentukan jenis peta yang
akan dibuat. Peta yang telah ditentukan akan berhubungan dengan pencarian
data yang diperlukan, peta tematik yang harus dikumpulkan, dan cara analisis
yang akan dilakukan. Data-data yang diperlukan, dapat kamu peroleh dari
berbagai instansi yang menyediakan data seperti Badan Pusat Statistik (BPS),
Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA), Dinas
Tata Kota, dan lainnya. Selain itu, pengumpulan
data juga dapat Anda lakukan melalui survey ke lapangan dan diplot pada
peta yang Anda miliki.
2. Langkah pembuatan peta
Apabila semua jenis data dan beberapa peta yang kamu butuhkan sudah
terkumpul, selanjutnya kamu siap untuk membuat peta. Langkah-langkah yang
harus diperhatikan sebagai berikut:
a
.
Sediakan alat gambar (plastik transparan, spidol berwarna untuk plastik
transparan, alkohol 70% untuk menghapus apabila terdapat kesalahan
dalam menggoreskan spidol, dan meja gambar).
b .
Siapkan peta, tentunya peta yang akan digunakan dan dibuat harus disamakan
skalanya. Dengan demikian, peta yang telah dibuat dapat ditumpangsusunkan
(
overlay
). Kemudian tempatkan peta di atas meja gambar!
122
c .
Ambil plastik transparan dan tempatkan di atas peta tadi. Agar kedudukan
plastik tidak berubah (bergeser), maka gunakanlah selotipe atau doubletip
untuk menempelkannya.
d.
Gunakan spidol transparan untuk mulai menggambar ulang (menjiplak)
pada plastik. Warnailah objek yang digambar sesuai dengan peta yang
dijiplak, seperti warna merah untuk jalan, warna hitam untuk batas
administrasi, warna biru untuk wilayah perairan, dan warna hijau untuk
batas vegetasi.
e.
Buatlah garis tepi pada plastik transparan untuk menandai batas wilayah
yang kamu gambarkan.
f.
Ulangi langkah tersebut untuk membuat peta tematik lain yang kamu
perlukan.
3. Langkah analisis
Jika peta gabungan telah selesai dibuat, maka tahap berikutnya ialah
menganalisisnya. Pada tahap ini, peta-peta tematik yang telah kamu buat
ditumpangsusunkan di atas meja gambar
. Bagian paling atas ialah plastik
transparan untuk menggambar ulang semua peta yang ditumpangsusunkan
tadi. Penggabungan peta dapat dilakukan secara langsung. Jika menemui kesulitan,
kamu bisa menggantikannya dengan menggunakan kertas kalkir yang seukuran
plastik tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peta gabungan tadi lebih rapi.
Gunakan rapido berbagai ukuran dan
lettering set
untuk menggambar dan
menulis keterangan peta pada kertas kalkir tadi. Gambar ulang semua objek
yang ada pada peta komposit dan buatlah legenda peta beserta atributnya.
Sebagai gambaran lebih jelas tentang tahapan yang akan kamu lakukan
dalam pembuatan peta SIG tertera seperti urutan gambar 4.9 berikut.
Keterangan:
Gambar A = simbol titik
Gambar B = simbol garis
Gambar C = simbol area
Gambar D = hasil tumpang
susun (overlay)
Gambar A, B,C, dan D dibuat di
kertas kalkir atau plastik
transparan
Gambar A Gambar B
Gambar C Gambar D
Gambar 4.9
Contoh pengoperasian SIG
secara konvensional
(Sumber: Koleksi penulis, 2006)
123
Agar kamu dapat langsung mempraktikkan pemetaan SIG secara
konvensional, maka lakukanlah tahapan-tahapan pada latihan di bawah ini.
Sebelumnya, buatlah beberapa kelompok kerja dalam kelas kamu. Carilah
tempat yang berbeda untuk masing-masing kelompok dalam mempraktikkan
latihan berikut.
Tujuan
: Siswa mampu menentukan lokasi usaha wartel dengan ketentuan
jarak tidak lebih dari 100 meter dari jalan utama, pada radius
250 meter dari wartel masih terdapat permukiman, dan tidak
terdapat saingan atau wartel lainnya yang berjarak minimal
500 meter dari wartel yang akan ditentukan tempatnya.
Jenis Analisis :
Buffering
dan
overlay
Langkah kerja :
Tahap I
: Mengumpulkan data
1. Mencari peta administrasi yang dilengkapi jaringan jalan.
Kemudian peta tersebut kamu buat sebagai peta dasarnya.
2. Mencari peta rupa bumi atau peta penggunaan lahan untuk
menentukan objek sebaran permukiman.
3. Mencari data sebaran wartel yang sudah terdapat di daerah
yang kamu petakan.
4 . Survey lapangan untuk memplot lokasi wartel-wartel tersebut
pada peta-peta yang sudah kamu miliki.
Tahap II
: Membuat peta
1. Membuat peta jaringan jalan dan
buffer
pada plastik
transparan dengan jarak 100 meter dari jalan yang dipetakan.
2 . Membuat peta sebaran lokasi wartel pada plastik transparan
dan membuat
buffer
berupa lingkaran dari lokasi masing-
masing wartel dengan radius 500 meter.
3. Membuat peta sebaran permukiman dan
buffer
berupa
lingkaran pada plastik transparan dari lokasi masing-masing
wartel dengan radius 250 meter.
Tahap III : Analisis
Buffer
1. Menumpangsusunkan peta-peta yang telah kamu buat pada
tahap II.
2. Menentukan lokasi yang sesuai dengan persyaratan atau
tujuan dan memberi tanda dengan mengarsir wilayah yang
dimaksud. Mungkin saja dari peta-peta tersebut terdapat
beberapa alternatif lokasi yang dapat dijadikan petunjuk
mendirikan usaha wartel.
124
Setelah kamu memahami dan mempraktikkannya, cobalah untuk mengulang
kegiatan tersebut dengan mengganti topik latihan sesuai kondisi daerah kamu
masing-masing atau yang dianggap lebih menarik. Diskusikanlah terlebih dahulu
dengan guru!
D. MANFAAT SIG DALAM KAJIAN GEOGRAFI
Pemanfaatan SIG terus meluas, tidak hanya oleh para ahli geografi, tetapi
juga dimanfaatkan oleh bidang keilmuan lainnya, seperti ilmu-ilmu kebumian
(geologi, tanah, geomorfologi, dan geofisika), perencanaan, pertanian, perikanan,
kehutanan, dan lain-lain. Pada saat ini hampir semua bidang ilmu memerlukan
SIG
, misalnya SIG untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, SIG
untuk perencanaan wilayah, SIG untuk pengelolaan hutan, SIG untuk pengelolaan
pertanian, SIG untuk pengelolaan daerah aliran sungai, SIG untuk penanganan
bencana alam, dan yang lainnya. Bahkan di negara-negara maju, pemanfaatan
SIG tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi sudah merambah ke berbagai
bidang usaha. Misalnya, perusahaan-perusahaan
real estate,
perusahaan
konstruksi, periklanan.
Kaitannya dengan geografi, SIG merupakan alat analisis yang handal.
Pemanfaatan SIG menjadi bagian penting dan mampu memberikan analisis
serta kesimpulan yang bisa diandalkan. Berikut ini beberapa kemampuan
SIG:
1.
Mencari dan menunjukkan lokasi suatu objek tertentu beserta keterangan
lainnya.
2 .
Mencari atau menentukan lokasi yang memenuhi kriteria untuk mendirikan
suatu kawasan permukiman, perkantoran, pusat pemerintahan, pusat
perdagangan, dan usaha ekonomi lainnya.
3.
Menyajikan kecenderungan perubahan atau perkembangan dari suatu
fenomena, misalnya perubahan luas permukiman, perkembangan kepadatan
penduduk.
4.
Menganalisis pola dari suatu fenomena tertentu, misalnya pola sebaran
penyakit.
5.
Membuat model-model untuk keperluan evaluasi kesesuaian lahan,
peruntukan lahan, konservasi DAS, penanggulangan bahaya banjir, dan
model-model lain.
Kemampuan-kemampuan SIG tersebut banyak dimanfaatkan dalam kajian
geografi. Topik-topik geografi yang dapat diolah dan dianalisis dengan
menggunakan SIG, antara lain sebagai berikut.
125
a. Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi
yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi.
Tujuannya
adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik
lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaataan lahan di kota biasanya dibagi
menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,
dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing
wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan
utilitas-utilitas yang diperlukan.
Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban)
perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu
yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat
sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar
area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak
5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa
memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria
ini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai,
agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.
Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak
mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi
tanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman,
pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan
saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan
peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing
tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil
pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran
konsumen, dan peta jaringan transportasi.
Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu
dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan
ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih
efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,
kawasan industri, dan lainnya.
b. Inventarisasi sumber daya alam
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam
ialah sebagai berikut.
1
)
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak
bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
2)
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
126
a)
kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
b)
kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
c)
kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
d)
pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
e)
rehabilitasi dan konservasi lahan.
c.
Untuk pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
1
)
memantau luas wilayah bencana alam;
2) pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;
3)
menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;
4)
penentuan tingkat bahaya erosi;
5)
prediksi ketinggian banjir;
6)
prediksi tingkat kekeringan.
d. Bidang sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola
pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang
sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut.
1
)
Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
2)
Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya.
3)
Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
4) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan
pembangunan.
5)
Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang berkenaan
dengan keruangan suatu daerah atau wilayah. Informasi tersebut berupa lembaran
peta atau tampilan layar komputer, yang diperoleh melalui pendataan di lapangan
kemudian diolah menjadi sebuah informasi spasial. Hasilnya bisa disajikan
dengan menggunakan teknologi komputer atau secara konvensional.
R
ingkasan
127
SIG yang berbasis komputer terdiri atas data, sistem komputer (hardware
dan software), dan manusia (pelaksana). Software atau perangkat lunak yang
biasa digunakan dalam proses SIG merupakan paket program aplikasi pemetaan
seperti AutoCad, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, IDRISI, ArcView, ER Mapper,
ERDAS, Spans GIS, MGE.
Tahapan SIG berbasis komputer dimulai dengan tahap persiapan yang
meliputi: mengkaji kebutuhan, membuat rancangan peta, merancang basis
data, dan menentukan prosedur kerja; tahap persiapan, meliputi: tahap digitasi
peta, editing
,
konversi, anotasi, labelling; dan tahap analisis, meliputi: buffering,
pelaporan, networking.
SIG yang dibuat secara konvensional biasanya berpegang pada teknik
kartografis atau teknik pemetaan. Penyajian data spasial dilakukan dengan
menggambar peta pada selembar kertas atau bidang datar dengan menggunakan
peralatan kartografis, seperti rapido,
lettering set
, pensil, dan alat gambar
lainnya.
SIG dengan kemampuan yang dimilikinya dapat menentukan suatu lokasi
usaha atau perencanaan dalam pembangunan. Beberapa manfaat SIG dalam
geografi, yaitu: untuk manajemen pemanfaatan lahan dan tata ruang, penentuan
lokasi pusat pertumbuhan, inventarisasi sumber daya alam, pengawasan daerah
bencana, penentuan lokasi usaha, dan lain-lain.
Misalnya di daerah sekitar tempat tinggal kamu akan didirikan pusat perbelanjaan.
Karakteristik lokasi yang diinginkan ialah:
1.
Bukan di lokasi yang sering mengalami kemacetan lalulintas.
2.
Bebas banjir dan bencana alam.
3.
Mudah dijangkau oleh pemadam kebakaran.
4.
Dekat dengan jalan.
5.
Daerah yang paling banyak dilalui jalur angkutan umum.
6.
Mudah diakses oleh masyarakat.
7.
Sesuai dengan peraturan/ketentuan pemerintah.
Persyaratan tersebut, kamu diskusikan secara berkelompok, kemudian buat
langkah-langkah yang harus dilakukan berdasarkan tahapan kerja SIG, agar
lokasinya sesuai dengan persyaratan yang diinginkan.
T
ugas mandiri
128
Buatlah Peta hasil SIG terhadap karakteristik fisik dan sosial di wilayah kota/
kabupaten yang terdapat dalam provinsi tempat kamu tinggal. Kemudian berikan
analisisnya dengan menggunakan klasifikasi. Adapun langkah kerja yang harus
kamu lakukan yaitu:
1.
Mencari dan mengumpulkan peta tematik berupa peta sebaran suhu,
peta geologi, peta topografi, peta jenis tanah, dan peta kepadatan penduduk.
2 .
Menggambar ulang peta-peta tersebut satu persatu di atas kertas transparan.
Kemudian menumpangsusunkan peta-peta tersebut pada plastik transparan
tadi, sehingga dihasilkan satu peta gabungan.
3.
Menggambar ulang peta dari plastik transparan tadi, ke atas kertas kalkir
agar lebih rapi. Kemudian memberi simbol atau kode pada masing-masing
unit dari peta komposit, dan memberi keterangan simbol pada bagian
legenda peta.
4.
Mencari informasi dari peta gabungan tadi tentang karakteristik suhu,
morfologi, jenis batuan, jenis tanah, kepadatan penduduk dari wilayah
kota/kabupaten yang ada di dalam provinsi tersebut:
K
egiatan kelompok
Kep.
Pend.
Morfo-
logi
Ta n a h
Geologi
Suhu
Karakteristik
Nama
Kota/Kabupaten
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
129
Sistem Informasi
: suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan data, manipulasi, pengelolaan, dan analisis
serta menjabarkannya sehingga menjadi keterangan.
Informasi Geografis
: keterangan mengenai ruang atau tempat-tempat, serta
gejala-gejala dan fenomena yang terjadi dalam ruang
tersebut di permukaan bumi.
Hardware dalam SIG
: perangkat keras berupa komputer dan alat penunjang
lainnya seperti digitizer, plotter, dan lain-lain.
Software dalam SIG
: perangkat lunak berupa program yang digunakan
untuk menjalankan sistem operasi SIG, seperti ARC/
Info, ArcView, MapInfo, Idrisi, Erdas, Autocard
for GIS, ErMapper, Ilwis
Data grafis
: data dalam bentuk gambar atau peta dalam komputer
yang dapat berupa data vektor maupun data raster.
Data atribut atau data tabular
: data yang dinyatakan dalam bentuk teks
atau angka.
Brainware
: kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan
SIG secara efektif.
Konversi
: tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah
koordinat meja digitizer ke dalam koordinat lintang
dan meridian bumi yang sesungguhnya.
Anotasi
: tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan
terhadap berbagai objek yang ada pada peta,
misalnya nama sungai, nama kota, nama gunung,
nama daerah, atau nama wilayah.
Buffering
: jenis analisis yang akan menghasilkan
buffer
atau
penyangga yang bisa berbentuk lingkaran atau poligon
yang melingkupi suatu objek sebagai pusatnya,
sehingga dapat diketahui luas objek dan jarak dari
objek lainnya.
G
losarium
130
I.
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tepat!
1
.
Arc/Info merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang
mulai dikembangkan oleh ....
a. ITC Belanda pada tahun 1985
b. ESRI Amerika Serikat pada tahun 1981
c. Bakosurtanal 1985
d. Universitas Clark di Amerika Serikat pada tahun 1987
e. University Harvard tahun 1964
2.
Istilah Sistem Informasi Geografis mulai berkembang sejak tahun 1960-
an, hal ini kaitannya dengan ....
a. berkembangnya teknologi komputer
b. kesadaran masyarakat mengenai pentingnya informasi spasial
c. pengelolaan sumberdaya alam
d. kebutuhan untuk mementukan lokasi pertahanan
e. pembangunan yang berkelanjutan
3.
Kita sering keliru bahwa peta yang dibuat secara manual (di atas kertas,
meja gambar, dan alat tulis gambar) tidak dikategorikan SIG, padahal
peta tersebut masih hasil SIG, hal ini disebabkan ....
a. SIG identik dengan komputer
b. SIG identik dengan data spasial
c. SIG identik dengan pembuatan informasi melalui peta
d. SIG identik dengan data wilayah
e. SIG identik dengan peta
4.
Keunggulan SIG berbasis komputer ialah ....
a. penelusuran, pemrosesan dan transmisi data dapat dilakukan dengan
cepat
b. terdokumentasi sangat baik
c. menampilkan simbol yang lebih variatif
d. diperlukan oleh kalangan yang lebih luas
e. penggunaan metode konvensional sudah ketinggalan zaman
5.
SIG banyak dimanfaatkan tidak hanya oleh geograf, tetapi oleh berbagai
bidang keilmuan,
kecuali
....
a. planolog, geolog, dan geomorfolog
U
JI KOMPETENSI
131
b. hidrolog, geomorfolog, dan pertanian
c. kehutanan, pariwisata, dan geofisika
d. astronom, elektro, dan filsafat
e. perencanaan wilayah dan arsitektur
6.
Data SIG yang tergolong data objek fisik di antaranya ....
a. zone iklim
d. kepadatan penduduk
b. kelompok usia
e. rawan bencana
c. jaringan transportasi
7.
Kota Bandung pada Peta Jawa Barat dengan skala 1:5.000.000 akan
nampak dalam bentuk ....
a. simbol titik
d. simbol area
b. simbol garis
e. tidak nampak
c. simbol tak beraturan
8.
Peta yang dihasilkan dari tumpang susun beberapa peta adalah ....
a. peta daerah aliran sunga
i d. peta jaringan jalan
b. peta penggunaan lahan
e. peta unit lahan
c. peta topografi
9 .
Salah satu cara memasukkan (input) data SIG, tertera di bawah ini,
kecuali
....
a. scanning
d. digitasi
b. tabulasi
e. printing
c. anotasi
10. Jenis tampilan data SIG yang dihasilkan dan siap untuk dipresentasikan
atau diinformasikan kepada pengguna SIG,
kecuali
....
a. peta
d. grafik
b. diagram
e. tabel
c. overlay peta
11. Bagian yang akan mengelola dan menganalisis data SIG diperlukan
pengetahuan dan keterampilan tersendiri agar hasil yang ditampilkan
memberikan informasi spasial yang sesuai dengan kaidah kartografis.
Keterampilan tersebut di antaranya ....
a. jenis data yang akan dimasukkan
b. komputer yang digunakan
c. program dan peralatan yang digunakan
d. sistem informasi yang akan digunakan
e. tampilan yang diinginkan
132
12. Syarat untuk menumpangsusunkan beberapa peta agar dapat dihasilkan
peta baru dalam proses SIG ialah ....
a. data seri yang diperoleh dalam rentang waktu tertentu
b. beberapa daerah yang luasnya sama
c. daerah dan skala petanya sama
d. data yang diperoleh dari data lapangan
e. memiliki kesamaan jenis peta tematik
13. Berikut ini beberapa fungsi perangkat lunak (software) dalam SIG
, kecuali
.....
a. untuk analisis data
b. untuk pengecekan data
c. untuk penyimpanan data
d. untuk mengoperasikan data
e. untuk memanipulasi data
14. Berikut ini yang membedakan antara SIG berbasis komputer dengan
SIG konvensional, ialah ....
a. peta yang dihasilkan
b. peralatan yang digunakan
c. informasi yang disampaikan
d. ketelitian data yang disajikan
e. tujuan yang diinginkan
15. Peta yang akan dioverlay untuk menentukan lokasi yang dapat dijadikan
pusat kota atau layanan administrasi kemasyarakatan,
kecuali
....
a. peta mobilitas penduduk
b. peta permukiman
c. peta jaringan jalan
d. peta penggunaan lahan
e. peta kemiringan lereng
16. Pada saat ini SIG banyak dimanfaatkan di kalangan perguruan tinggi
dan instansi pemerintah terutama dalam perencanaan dan penentuan
kebijakan. Selain itu, SIG banyak dimanfaatkan oleh dunia usaha, di
antaranya untuk ....
a. menentukan jenis produk yang dipasarkan
b. menentukan wilayah pemasaran
c. menentukan media promosi
d. menentukan target produksi yang dicapai
e. memperbesar kualitas produksi
133
17. Yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya ialah ....
a. SIG mampu mengolah berbagai jenis data
b. SIG merupakan sistem informasi berbasis ruang
c. SIG mampu menyajikan informasi ruang dan informasi lainnya
d. SIG merupakan satu-satunya sistem yang dirancang untuk keperluan
perencanaan daerah
e. SIG hanya dimanfaatkan oleh mereka yang berkecimpung dalam bidang
ilmu kebumian
18. Selain kemampuannya memadukan dan menganalisis data, SIG juga memiliki
keunggulan dalam hal ....
a. kemampuan mengintegrasikan data vektor, raster, dan atribut.
b. kemampuan menyajikan data
c. kemampuan memanipulasi data
d. kemampuan menyajikan dan memanipulasi data
e. kemampuan mengumpulkan data
19. Mengelompokkan data spasial menjadi data spasial yang baru merupakan
jenis analisis ....
a. networking
d. overlay
b. analisis tiga dimensi
e.
buffering
c. klasifikasi
20. Jika seseorang bermaksud mencari lokasi rumah tidak lebih dari 100
meter jaraknya dari jalan utama pada suatu wilayah, maka analisis SIG
yang tepat adalah ....
a. klasifikasi
b. buffering
c. networking
d. overlay
e. analisis tiga dimensi
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jelas!
1
.
Buatlah pengertian SIG berdasarkan pengetahuan yang kamu miliki!
2.
Sebutkan tiga contoh pemanfaatan SIG!
3.
Apa yang dimaksud dengan data grafis dan data nongrafis dalam SIG?
4.
Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen yang membangun SIG!
5.
Mengapa SIG mulai populer pada tahun 1960-an, pada hal SIG sudah
ada sejak manusia ada di permukaan bumi?
134
6.
Mengapa dalam menghimpun data untuk proses SIG, masih memerlukan
observasi lapangan?
7 .
Sebutkan lima peta tematik yang dapat ditumpangsusunkan guna menyajikan
informasi bahaya erosi di suatu daerah!
8.
Jelaskan tahapan SIG yang digunakan untuk memonitor perubahan
penggunaan lahan di suatu daerah!
9.
Jelaskan keunggulan pengoperasian SIG secara konvensional!
10. Apa saja kemampuan yang dimiliki oleh SIG?
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum kamu pahami? Jika ada,
maka materi apakah yang betul-betul belum kamu pahami tersebut? Coba dipelajari
kembali, sehingga proses belajar kamu tuntas. Apabila masih menemui kesulitan
mengenai materi tersebut, diskusikanlah bersama teman-temanmu atau tanyakan
kepada guru. Jika sudah betul-betul kamu pahami, silakan melanjutkan pada
pembelajaran bab berikutnya!
R
efleksi
135
I.
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1
.
Kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pembuatan peta, sebagai akibat
perubahan dari bentuk lengkung permukaan bumi yang sebenarnya ke
bidang datar, disebut ....
a. proyeksi
d. skala
b. distorsi
e. ikhtiar
c. kesalahan kartografis
2 .
Peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan
bumi, disebut ...
a. peta kadester
d. p
eta tematik/khusus
b. peta wilayah
e. peta umum
c. peta dunia
3.
Garis pada peta topografi yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki ketinggian yang sama di permukaan bumi disebut garis ....
a. isoterm
d. isohyet
b. isobar
e. isopleth
c. isodapen
4.
Jarak di peta 5 cm, jarak sebenarnya di muka bumi 5 km, berarti peta
tersebut mempunyai skala ....
a. 1 : 1.000.000
d. 1 : 100.000
b. 1 : 250.000
e. 1 : 10.000
c. 1 : 50.000
5 .
Penggunaan warna merah pada peta lebih cocok dipakai untuk menunjukkan
simbol ....
a. jalan raya
d. k
etinggian
b. laut
e. obyek buatan manusia
c. garis kontur
6.
Peta yang menampilkan data proporsional, sebaiknya menggunakan grafik......
a. diagram garis
d. diagram lingkaran
b. diagram balok
e. piktogram
c. poligon
7.
Pencetakan huruf yang baik untuk menulis nama sungai, yaitu ....
L
ATIHAN AKHIR SEMESTER KESATU
136
a. huruf besar tegak
d.
huruf besar miring
b. huruf kecil tegak
e.
huruf kecil miring
c. huruf besar
8.
Peta penggunaan lahan didominasi oleh simbol peta yang berupa ....
a. simbol titik
d. simbol wilayah
b. simbol garis
e. simbol diagram
c. simbol linear
9 .
Simbol peta yang memiliki kemiripan dengan wujud obyek yang digambar
adalah ....
a. geometrik
d.
huruf
b. piktoral
e. diagram
c. sketsa
10. Simbol yang digunakan untuk menunjukkan nilai atau jumlah, yaitu ....
a. titik
d. ku
alitatif
b. posisional
e. kuantitatif
c. wilayah
11. Penginderaan jauh sistem aktif menggunakan tenaga yang dibangkitkan
oleh sensor yang digunakannya, yaitu berupa ....
a. radio detecting
b. gelombang elektromagnetik
c. gelombang makro
d. pulsa
e. Real Aventure Radar (RAR)
12. Penginderaan jauh sistem pasif mengandalkan tenaga sinar matahari sehingga
melakukan penginderaan jauh pada waktu ....
a. pagi hari
d. antara jamb 10 – 12 siang
b. sore hari
e. siang hari
c. malam hari
13. Spektrum elektromagnetik yang dapat menembus atmosfer bumi, yaitu
....
a. spektrum tampak
d. jendela spektrum
b. spektrum inframer
ah
e. jendela atmosfer
c. sinar X
14. Panjang gelombang yang dapat diamati oleh mata telanjang manusia disebut
....
137
a. inframerah
d. sinar gamma
b. tampak
e. i
nframerah termal
c. gelombang mikro
15. Satelit yang digunakan untuk pengamatan sumber daya bumi, yaitu ....
a. NOAA (AS)
d. S
oyus (Rusia)
b. Meteor (Rusia)
e. MOS (Jepang)
c. GOES (AS)
16. Yang dimaksud data raster dalam SIG adalah ....
a. data dalam bentuk garis
b. data dalam bentuk poligon
c. data dalam bentuk pixel
d. data yang terikat koordinat x dan y
e. data dalam bentuk titik, garis, dan poligon
17. SIG secara luas dimanfaatkan dalam banyak bidang, di antaranya ....
a. bidang hukum
d. bidang ke
budayaan
c. bidang telekomunikasi
e bidang ke
dokteran
e. bidang moneter
18. Mengelompokkan data spasial menjadi data spasial yang baru merupakan
jenis analisis ....
a. networking
d. overlay
c. analisis tiga dimensi
e.
buffering
c. klasifikasi
19. Berikut ini merupakan alat untuk memasukkan data dalam SIG yaitu
.....
a. plotter
d. monitor
c. digitizer
e. hardisk
c. pita magnetik
20. Peta dalam SIG dibuat secara tematis per layer dengan maksud agar
....
a. cepat dalam pengerjaannya
b. data bisa lebih fleksibel sesuai kebutuhan
c. mudah diakses
d. mudah menyimpannya
e. mudah diolah lebih lanjut
21. Data dalam bentuk tabel atau teks disebut ....
a. data atribut
d. data grafis
138
b. data vektor
e. d
ata digital
c. data raster
22. Tahapan kerja dalam SIG secara berturut-turut adalah ....
a. pembuatan peta digital, analisis, sintesis.
b. tahap persiapan, pembuatan peta digital, analisis.
c. pembuatan analsis, sintesis, evaluasi.
d. persiapan, sistesis, dan analisis.
e. persiapan, analisis, pembuatan peta digital.
23. Dari beberapa pernyataan di bawah ini, yang tidak berkaitan dengan
kegiatan industri adalah ....
a. bahan baku
d. pengusaha
b. rancang bangun
e. bahan mentah
c. barang jadi
24. Industri kerajinan dilihat dari daya serap tenaga kerja dapat dikelompokkan
ke dalam industri ....
a. padat karya
d. industri berat
b. padat modal
e. industri kecil
c. industri menengah
25. Industri makanan dan minuman dapat dikelompokkan ke dalam ....
a. industri kimia
d. aneka i
ndustri
b. industri rumah tangga
e. industri kerajinan
c. industri kecil
26. Dalam menempatkan lokasi industri, banyak yang menjadi pertimbangan.
Footlose Industry
dimaksudkan ....
a. orientasi pada pasar, sehingga lokasi industri mendekati pasar
b. orientasi pada tenaga kerja, sehingga lokasi industri di pemusatan penduduk
c. orientasi pada pengolahan, sehingga lokasi industri di tempat tersedianya
bahan baku.
d. orientasi bahan baku, sehingga lokasi industri di tempat sumber bahan
baku.
e. tidak terikat semua persyaratan di atas
27. Jika suatu barang cepat rusak atau susut pada saat pengangkutan bahan
mentah, maka lokasi industri sebaiknya ditempatkan di ....
a. daerah pemasaran
b. daerah sumber bahan baku
c. daerah pemusatan penduduk
139
d. daerah sumber energi
e. daerah dekat pelabuhan
28. Negara yang memiliki jumlah penduduk besar merupakan jaminan pasar
yang baik, karena ....
a. pasar sangat ditentukan oleh tingkat ekonomi masyarakat
b. pasar ditentukan oleh keberhasilan kegiatan pemasaran
c. pasar ditentukan oleh jenis barang yang dihasilkan
d. pasar ditentukan oleh persaingan harga
e. pasar ditentukan oleh kualitas barang
29. Arah kebijakan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri adalah
sangat strategis, karena ....
a. masyarakat akan lebih konsumtif sehingga meningkatkan pasar
b. mampu bersaing dengan negara maju lainnya karena teknologi akan
meningkat
c. struktur ekonomi akan berkembang
d. pola hidup masyarakat akan modern
e. mengganti sektor pertanian yang kurang menguntungkan lagi secara ekonomis
30. Sektor pariwisata saat ini merupakan salah satu kegiatan industri. Hal
tersebut dikarenakan ....
a. pariwisata mampu menghasilkan devisa besar bagi negara
b. pariwisata merupakan sarana pergaulan antarbangsa
c. pariwisata tidak terpengaruhi inflasi
d. meningkatkan arus wisatawan yang pesat
e. merupakan kegiatan ekonomi yang produktif
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jelas!
1
.
Apakah fungsi dari simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah pada
sebuah peta?
2.
Jelaskan kedudukan penting sebuah peta dalam ilmu geografi!
3 .
Mengapa dalam inderaja sistem pasif hanya efektif melakukan kegiatannya
pada siang hari?
4.
Apakah perbedaan citra foto dengan citra non foto?
5.
Sebutkan jenis foto udara berdasarkan spektrum elektromagnetik yang
digunakan!
6 .
Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsur pola, tekstur, rona, dan asosiasi
dalam foto udara!
140
7. Buatlah pengertian SIG menurut pemahaman Anda!
8. Sebutkan tiga contoh pemanfaatan SIG!
9. Jelaskan tahapan SIG yang dapat Anda lakukan secara konvensional!
10. Sebutkan komponen-komponen SIG!
11. Apa yang Anda ketahui tentang manufaktur?
12. Bagaimana teori Weber dan Christaler dalam menentukan lokasi ideal untuk
kepentingan sebuah industri?
13. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aglomerasi industri!
14. Apa yang dimaksud dengan kawasan industri berikat?
15. Sebutkan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi faktor produksi!